skip to main |
skip to sidebar
Realitas Perkosaan
- Terjadi tidak dengan spontan. Biasanya pemerkosa
sudah mempunyai niat, hanya terjadinya tergantung kesempatan.
- Pelaku pada umumnya bukan orang asing. Mereka
adalah orang terdekat/dikenal korban, misalnya anggota keluarga, pacar,
teman, tetangga, guru/pembimbing rohani.
- Bukan hanya terjadi di tempat sepi. Kebanyakan
perkosaan terjadi justru di tempat yang “aman”, termasuk di rumah, di
sekolah, atau di tempat kerja.
- Bukan hanya terjadi pada orang dewasa. Perkosaan
banyak juga dialami oleh anak, remaja, atau pun orangtua.
- Semua perempuan bisa menjadi korban perkosaan,
tanpa mempedulikan penam-pilan, agama, ras, suku, pendidikan,
peker-jaan, atau pun tingkat sosial ekonomi.
- Pelakunya bukan hanya laki-laki yang men-derita
gangguan jiwa, tapi lebih banyak laki-laki normal, dengan penampilan,
agama, status sosial ekonomi, usia apapun.
Oleh karena itu,
Perkosaan merupakan tanggungjawab bersama laki-laki
maupun perempuan, masyarakat dan terlebih lagi negara.
- Merahasiakan perkosaan tidak menye-lesaikan masalah.
Dengan mendiamkan/ merahasiakannya, persoalan justru akan makin besar
dan berdampak panjang baik bagi korban, maupun keluarga.
0 komentar:
Posting Komentar