Happy Valentine

Diberdayakan oleh Blogger.

Archives

dufo

The colored widget.
RSS

realitas perkosaan

Realitas Perkosaan

  • Terjadi tidak dengan spontan. Biasanya pemerkosa sudah mempunyai niat, hanya terjadinya tergantung kesempatan.
  • Pelaku pada umumnya bukan orang asing. Mereka adalah orang terdekat/dikenal korban, misalnya anggota keluarga, pacar, teman, tetangga, guru/pembimbing rohani.
  • Bukan hanya terjadi di tempat sepi. Kebanyakan perkosaan terjadi justru di tempat yang “aman”, termasuk di rumah, di sekolah, atau di tempat kerja.
  • Bukan hanya terjadi pada orang dewasa. Perkosaan banyak juga dialami oleh anak, remaja, atau pun orangtua.
  • Semua perempuan bisa menjadi korban perkosaan, tanpa mempedulikan penam-pilan, agama, ras, suku, pendidikan, peker-jaan, atau pun tingkat sosial ekonomi.
  • Pelakunya bukan hanya laki-laki yang men-derita gangguan jiwa, tapi lebih banyak laki-laki normal, dengan penampilan, agama, status sosial ekonomi, usia apapun.
Oleh karena itu,
    Perkosaan merupakan tanggungjawab bersama laki-laki maupun perempuan, masyarakat dan terlebih lagi negara.
  • Merahasiakan perkosaan tidak menye-lesaikan masalah. Dengan mendiamkan/ merahasiakannya, persoalan justru akan makin besar dan berdampak panjang baik bagi korban, maupun keluarga.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar